MENGINGAT KEMATIAN
Manusia tak lepas dari keadaan sempit dan lapang
serta nikmat dan ujian. Kalau sedang berada dalam kesempitan dan ujian, lalu
mengingat kematian, maka sebagian yang dialaminya akan terasa ringan. Karena
kesempitan dan ujian tersebut tidak akan selamanya.
Saat berada dalam keadaan nikmat senang, lalu mengingat kematian, maka akan
menghalanginya dari ketertipuan dengan kenikmatan atau kesenangan tersebut dan
merasa tentram dengannya.
Dengan mengingat mati, bukan berarti malah malas
untuk giat bekerja dalam penghidupan. Justru sebaliknya lebih bersemangat untuk
menyelesaikan semua tugas dan tanggungjawab, sebelum ajal tiba. Misalnya: kalau
berhutang cepat-cepat dibayar, kalau salah sama orang cepat-cepat mohon maaf,
kalau ada amanah orang cepat disampaikan atau dituntaskan, dan lain-lain.
Mati adalah sesuatu hal yang pasti. Kita semua
akan menghadapinya. Semua yang bernyawa akan merasakannya. Kematian akan selalu
mendekat, akan selalu mengintai.
Wahai orang-orang yang lalai, dunia akan anda
tinggalkan. Tidakkah anda bayangkan saat kematian mendatangi anda dengan cepat?
Anda senantiasa mengumpulkan harta, tetapi mengabaikan haknya. Anda melalaikan
ibadah. Ibadahnya badan adalah Shalat. Ibadahnya harta adalah zakat.
Bayangkan ketika diri anda berada dalam kesakitan,
kesusahan, penderitaan, kesedihan dan cemasnya kematian. Malaikat pencabut
nyawa telah mulai mencabut ruh anda dari kaki anda, sehingga merasakan pedih
cabutan dan bagian bawah kedua kaki. Disusul cabutan dari seluruh badan. Ditarik
dari bagian bawah badan hingga naik ke bagian atas. Kepedihan telah memuncak
sakit telah menyebar ke seluruh badan, hati bergetar dan sedih menantikan
kabar, kemarahan atau keridhaan-Nya. Sungguh kematian adalah keadaan yang pasti
dialami setiap orang, baik mukmin maupun kafir. “Setiap yang bernyawa akan
merasakan mati.” (QS. 3 Ali Imran: 185).
Dimanakah orang yang angkuh dan sombong? Dimanakah
Fir’aun-Fir’aun yang berkuasa? Dimanakah orang-orang yang congkak dan pongah?
Tidakkah anda mendengar “Kemudian setelah itu, sungguh kamu pasti mati.” (QS.23
Al-Mukminun: 15).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar