Selasa, 19 Juni 2012

artikel: mengingat kematian


MENGINGAT KEMATIAN


Manusia tak lepas dari keadaan sempit dan lapang serta nikmat dan ujian. Kalau sedang berada dalam kesempitan dan ujian, lalu mengingat kematian, maka sebagian yang dialaminya akan terasa ringan. Karena kesempitan dan ujian tersebut tidak akan selamanya.
Saat berada dalam keadaan nikmat  senang, lalu mengingat kematian, maka akan menghalanginya dari ketertipuan dengan kenikmatan atau kesenangan tersebut dan merasa tentram dengannya.
Dengan mengingat mati, bukan berarti malah malas untuk giat bekerja dalam penghidupan. Justru sebaliknya lebih bersemangat untuk menyelesaikan semua tugas dan tanggungjawab, sebelum ajal tiba. Misalnya: kalau berhutang cepat-cepat dibayar, kalau salah sama orang cepat-cepat mohon maaf, kalau ada amanah orang cepat disampaikan atau dituntaskan, dan lain-lain.
Mati adalah sesuatu hal yang pasti. Kita semua akan menghadapinya. Semua yang bernyawa akan merasakannya. Kematian akan selalu mendekat, akan selalu mengintai.
Wahai orang-orang yang lalai, dunia akan anda tinggalkan. Tidakkah anda bayangkan saat kematian mendatangi anda dengan cepat? Anda senantiasa mengumpulkan harta, tetapi mengabaikan haknya. Anda melalaikan ibadah. Ibadahnya badan adalah Shalat. Ibadahnya harta adalah zakat.
Bayangkan ketika diri anda berada dalam kesakitan, kesusahan, penderitaan, kesedihan dan cemasnya kematian. Malaikat pencabut nyawa telah mulai mencabut ruh anda dari kaki anda, sehingga merasakan pedih cabutan dan bagian bawah kedua kaki. Disusul cabutan dari seluruh badan. Ditarik dari bagian bawah badan hingga naik ke bagian atas. Kepedihan telah memuncak sakit telah menyebar ke seluruh badan, hati bergetar dan sedih menantikan kabar, kemarahan atau keridhaan-Nya. Sungguh kematian adalah keadaan yang pasti dialami setiap orang, baik mukmin maupun kafir. “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.” (QS. 3 Ali Imran: 185).
Dimanakah orang yang angkuh dan sombong? Dimanakah Fir’aun-Fir’aun yang berkuasa? Dimanakah orang-orang yang congkak dan pongah? Tidakkah anda mendengar “Kemudian setelah itu, sungguh kamu pasti mati.” (QS.23 Al-Mukminun: 15).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar