Selasa, 19 Juni 2012

artikel: bumi guncang, tsunami datang; kenapa?


BUMI GUNCANG, TSUNAMI DATANG; KENAPA?
Oleh Yafshil Ismal, S.Pd
 (Guru IPA di SMPN 1 Baso dan di SMPS TahfizhulQur’an Balai Gurah Ampek Angkek)
 
Saat ini masyarakat di Jepang masih berduka. Tepatnya tanggal 11 Maret 2011 telah terjadi gempa berkekuatan 8,9 SR yang mengguncangkan Jepang dan mendatangkan tsunami. Titik pusat gempa di kedalaman laut 24 km sekitar 130 km Timur Sendai, Horishu, atau 373 km dari Tokyo. Gelombang tsunami ditaksir 6 sampai 14 meter menerjang kota pelabuhan Sendai dan menghancurkan banyak bangunan. Hal ini merupakan tsunami yang terburuk di Jepang. Lebih dari 1600 orang yang tewas dan ribuan orang hilang dalam peristiwa ini. 414 WNI  dievakuasi. Iwase dan Miyagi, dihantam tsunami terparah. Gempa Jepang ini berdampak luas hingga ke Indonesia, Taiwan, Rusia, Pulau Marcus, Guam, Filipina dan Amerika Serikat.
Dalam sejarah gempa dan tsunami terdahsyat yang telah terjadi di Jepang sebelumnya,  yaitu meluluhlantakkan Kota Kobe pada tahun 1995 dengan korban 100 ribu orang meninggal dunia.
Guncangan bumi di aceh masih terekam di ingatan kita, tepatnya pada tanggal 26 Desember 2004 yang disebabkan oleh gempa tektonik berkekuatan 9,3 SR. Guncangan ini juga mendatangkan tsunami dengan tinggi gelombang ditaksir 14 sampai 32 meter dan menerjang serta menyapu wilayah lepas pantai di Indonesia hingga sejauh ratusan meter. Ini bencana besar yang dampaknya luas hingga ke Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Langka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Gempa tersebut memiliki kedalaman 10 km. Dalam peristiwa itu, lebih dari 120.000 orang tewas dan lebih dari 90.000 orang hilang.
Guncangan bumi juga telah terjadi pada tanggal 30 September 2009 di saat si raja siang menuju peraduan. Ketika langit sedang terhias kemilau keemasan. Tiba-tiba gelak tawa berubah menjadi pekikan. Ranah Minang mengalami gempa dengan kekuatan 7,6 SR hingga mengukukirkan luka di hati. Ratusan nyawa melayang, ratusan orang luka, dan  puluhan gedung rubuh rata dengan tanah.
Wasior pun ditelan keganasan banjir Bandang, di Papua Barat pada hari Senin tanggal 4 Oktober 2010, hingga dikabarkan telah menewaskan 29 orang dan 103 dinyatakan hilang. Sebanyak 16 orang dievakuasi ke RSUD Kabupaten Nabire dengan kondisi patah tulang 5 orang dan 11 orang luka-luka. Sementara 60 orang dirujuk ke rumah sakit dengan rincian 52 orang dirujuk ke RSUD Nabire, 1 orang ke RS Makassar, dan 7 orang ke RSUD Manokwari.
Bencana datang silih berganti. Mentawai telah kalah duel dengan ombak tsunami. Tsunami Mentawai terjadi setelah gempa berkekuatan 7,2 SR melanda Pulau Pagai Selatan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Pukul 21:42:25 WIB pada hari Senin tanggal 25 Oktober 2010. Dilaporkan 40 orang tewas dan hampir 400 orang lainnya dinyatakan hilang.
Bencana bertubi-tubi. Letusan Gunung Merapi datang lagi pada tanggal 26 Oktober 2010, meluapkan amarahnya ke permukaan hingga Yogya kini hangus. Bagai bumi mati. Innalillahi..menurut data yang dilansir sejumlah media, puluhan warga meninggal. Warga sekitar lainnya mengungsi. Kita berduka, kita kehilangan, dan kita menangis.
Ada apa dengan alam ini? Menurut ahli oseanografi, Dr Anugerah Nontji, dilihat dari catatan sejarah menunjukkan bahwa peristiwa tsunami sering terjadi di pantai atau pesisir Indonesia. Sejak letusan Gunung Krakatau 1883 hingga sekarang, tercatat lebih 30 peristiwa tsunami di Indonesia. Tsunami spektakuler pertama saat letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Letusan ini telah merenggut lebih dari 36 ribu jiwa. Sebanyak 165 kota dan desa di Jawa dan Sumatera lumpuh diterjang tsunami. Kota Teluk Betung diterjang gelombang setinggi 20 meter dan Pelabuhan Merak 40 meter. Bongkahan karang batu seberat 600 ton tercabut dan terhempas ke darat.
Kenapa bencana datang lagi? Gempa yang terjadi di Aceh dan di Jepang ditengarai terjadi karena proses subduksi, yakni benturan antara lempeng benua dengan lempeng samudra. Subduksi ini kemudian memicu gempa berkekuatan besar atau megathrust. Indonesia dan Jepang mempunyai kesamaan dalam hal bencana gempa bumi dan tsunami. Dasar laut Indonesia tergolong aktif karena perbenturan empat lempeng bumi, Eurasia, Filipina, Pasifik dan Samudera Hindia-Australia. Teori tektonika lempeng menunjukkan kerak bumi terdiri dari lempeng litosfer yang plastis dan bergerak relatif terhadap lempeng lainnya membentuk palung dan gunung api dengan potensi gempa tinggi. Rangkaian busur gunung api dari Sumatera, Jawa sampai ke Nusa Tenggara yang sejajar dengan palung laut dalam di sebelah luar Samudera Hindia. Juga keberadaan sirkum Pasifik, termasuk aktif dalam hal gempa hingga memunculkan potensi goncangan bumi dan tsunami tinggi.
Mengapa bencana datang silih berganti? mengapa bencana tiba bertubi-tubi? Mengapa? Ada apa? Ada apa dengan alam ini? Apakah alam ini mulai bosan, mulai gerah, mulai muak bersahabat dengan kita yang selalu bangga dengan dosa-dosa? Bumi yang guncang, laut yang tumpah, gunung yang muntah. Apa penyebabnya? Bencana, musibah atau cobaan yang mengenai diri kita, mempunyai dua pengertian; yang pertama adalah untuk mengingatkan dan yang kedua untuk membersihkan atau untuk meningkatkan derajat hamba yang bersangkutan. Bila Allah Swt menyukai seorang hamba, maka Allah Swt akan mengujinya dengan musibah agar Allah Swt mendengar rintihannya. “Apabila Allah Swt mencintai seorang hamba, maka Allah Swt memberinya cobaan supaya Allah Swt mendengarkan tadharru’-nya (rintihan meminta kepada-Nya) (Riwayat Baihaqi melalui Abu Hurairah r.a.).
Kehidupan di bumi ini belum berakhir, mari kita bertaubat, dan suatu saat semua kehidupan di bumi ini akan berakhir, yang disebut dengan hari kiamat. Tanda-tandanya sudah diberitahukan kepada kita. Firman Allah Swt: “Telah dekat saat datangnya hari kiamat, dan tandanya bulan telah terbelah” (QS. 54: 1).
Entah kapan lagi, di mana lagi, dan dalam bentuk apa lagi, bencana akan datang? Kita tidak menginginkannya, bukan? Jangan suruh angin untuk ribut! Jangan undang wabah untuk menyerang! Jangan datangkan apa yang tidak kita inginkan! Mari sama-sama bertaubat. Kiamat pasti datang. Firman Allah Swt: “Apabila terjadi hari kiamat, terjadinya kiamat itu tidak dapat didustakan (disangkal), kejadian itu merendahkan satu golongan dan meninggikan golongan yang lain, apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan” (QS. 56: 1-6).
Kapan waktunya kiamat datang? Itu rahasia Yang Maha Kuasa. Yang terpenting persiapkan diri kita untuk menghadapi semuanya, sebelum mengenai kepada diri kita. Apa saja yang bernama bencana, musibah, cobaan, atau ujian, kita mesti bersabar dalam menghadapinya. Firman Allah Swt: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar; yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”  (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali) (QS. 2: 155-156).
Dari berbagai sumber:
Al-Qur’an
Al-Hadis
tsunami-aceh-miyagi-serupa-tapi-tak-sama.htm. Nurvita Indarini - detikNews
tsunami-mentawai.html
Gunung Merapi Meletus (Sejarah Letusan Gunung Merapi).htm
banjir-wasior-tewaskan-29-orang.html
Bumi Pertiwi Menangis Lagi- “SIMBA” Majalah SMAN 1 Baso (Dimuat di SIMBA Majalah SMAN 1 BasoEdisi 8/th VI/Mei-Juni 2011)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar