IBU ADALAH GURU TERBAIK,
MADRASAH BAGI ANAK
Oleh Yafshil Ismal, S.Pd
(Guru IPA di SMPN 1 Baso dan di SMPS TahfizhulQur’an Balai Gurah Ampek Angkek)
Ibu adalah guru terbaik, madrasah bagi anak. Anak akan berkualitas baik,
jika madrasahnya berkualitas baik. Madrasah harus mempunyai sarana dan
prasarana lengkap. Pegawai atau karyawan yang jujur dan disiplin, ulet tak
mudah menyerah, sopan, ramah, mengayomi, berusaha melayani bukan dilayani. Banyak
lagi persyaratan lainnya untuk menjadi pegawai atau karyawan sebuah madrasah. Persyaratan
penting lainnya adalah harus alim tentunya.
Karyawan yang kurang trampil, diberi keterampilan atau pelatihan. Yang
tidak bisa computer (TBC), diobati agar 'TBC' nya itu tidak ada lagi. Kalau tidak
bisa memenuhi syarat, ya tidak bisa pula diterima jadi karyawan madrasah.
Madrasah yang kualitasnya kurang baik, ini menjadi masalah bagi anak. Anak
yang belajar di Madrasah itu bagaimana mau pintar, cerdas, terampil, dan
mandiri, kalau dalam belajarnya saja banyak gangguan. Anak tidak konsentrasi
dalam belajar, gelisah, keluh kesah, lama-lama ingin pindah dari Madrasah itu. Anak
mungkin takut mengatakan kepada bapaknya untuk pindah. Anak terpaksa ikuti
kemauan bapaknya. Anak tetap sekolah, walaupun terpaksa. Andaikan wawasan anak cukup
luas, maka anak akan nekat, ia tidak mau sekolah di madrasah itu, tetapi di madrasah
lain yang lebih baik.
Ibu adalah Guru terbaik, madrasah bagi anak. Sebuah madrasah tentu mempunyai
kurikulum. Madrasah kualitasnya baik, mempunyai kurikulum yang berkualitas baik
pula . Di dalam kurikulum madrasah tersebut antara lain ada tujuan pembelajaran.
Banyak tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan pembelajaran
tersebut, tentu sangat banyak tugas dan kewajiban yang harus dijalankan. Baik
tugas dan kewajiban pimpinan, karyawan, maupun anak yang sedang dalam
pendidikan.
Ibu adalah guru terbaik, madrasah bagi anak. Kewajiban madrasah yang
berkualitas baik adalah:
-
Mencintai dan menyayangi anak sebagai amanah (kalau tidak, ya anak-anak
pada tidak betah alias pada kabur atau pada pindah ke madrasah lain).
-
Memberi makan anak dengan makanan halal dan baik (jika anak mondok di
madrasah, tentu makan di madrasah).
-
Memberi pendidikan anak secara Islami.
-
Melatih anak untuk dapat beribadah.
-
Mengajarkan anak tentang hukum dan akhlaq yang baik.
-
Menanamkan kepada diri anak tentang kecintaan terhadap kehidupan para Nabi,
Sahabat, dan orang-orang shaleh.
-
Membiasakan anak agar mematuhi dan menghormati kedua orang tua, guru, dan
orang yang lebih tua.
-
Menjauhkan anak dari pergaulan dengan teman yang berperangai buruk dan
membantu anak untuk bergaul dengan teman yang baik (kalau anak mondok otomatis
pergaulan terjaga dengan baik).
-
Menjauhkan anak dari hiburan atau permainan yang tidak mendidik.
-
Memberikan dorongan dan motivasi kepada anak agar meningkatkan kemampuan
ruhiyah dan fikriah.
-
Menghargai perbuatan baik anak dan memberikan hadiah kepadanya, atau
menegur perbuatan buruknya secara bijaksana.
-
Membiasakan anak bersikap tabah dan sabar, dalam menghadapi berbagai macam
sisi kehidupan.
-
Membiasakan anak sederhana dalam makan, minum, dan berpakaian; melalui
bimbingan dan keteladanan.
-
Mendidik anak berbicara sopan dan baik serta mencegah mereka dari suka
mencela, sumpah serapah, dan kata-kata kotor.
-
Mendidik anak melakukan amal yang bermanfaat, serta memperingatkan dari
perbuatan durhaka, khianat, keji, dan kemaksiatan lainnya.
-
Memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain, olah raga, atau
meningkatkan ketangkasan fisik, setelah anak menyelesaikan kewajibannya.
-
Mendoakan, memohonkan ampunan dan petunjuk Allah Swt untuk anak.
Demikianlah kewajiban yang sangat berat dipikul oleh ibu sebagai guru
terbaik di rumah, ibarat sebuah madrasah yang berkualitas baik. Ibu adalah guru
terbaik, madrasah bagi anak.
(Dimuat di SIMBA Majalah SMAN 1 Baso Edisi 8/th VI/Mei-Juni 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar