BUMI GUNCANG, TSUNAMI DATANG; KENAPA?
Oleh Yafshil Ismal, S.Pd
(Guru IPA di SMPN 1 Baso dan di SMPS TahfizhulQur’an Balai Gurah Ampek
Angkek)
Saat ini masyarakat di Jepang masih berduka. Tepatnya tanggal 11 Maret 2011
telah terjadi gempa berkekuatan 8,9 SR yang mengguncangkan Jepang dan
mendatangkan tsunami. Titik pusat gempa di kedalaman laut 24 km sekitar 130 km
Timur Sendai, Horishu, atau 373 km dari Tokyo. Gelombang tsunami ditaksir 6
sampai 14 meter menerjang kota pelabuhan Sendai dan menghancurkan banyak
bangunan. Hal ini merupakan tsunami yang terburuk di Jepang. Lebih dari 1600
orang yang tewas dan ribuan orang hilang dalam peristiwa ini. 414 WNI
dievakuasi. Iwase dan Miyagi, dihantam tsunami terparah. Gempa Jepang ini
berdampak luas hingga ke Indonesia, Taiwan, Rusia, Pulau Marcus, Guam, Filipina
dan Amerika Serikat.
Dalam sejarah gempa dan tsunami terdahsyat yang telah
terjadi di Jepang sebelumnya, yaitu meluluhlantakkan Kota Kobe pada tahun
1995 dengan korban 100 ribu orang meninggal dunia.
Guncangan bumi di aceh masih terekam di ingatan kita, tepatnya pada tanggal
26 Desember 2004 yang disebabkan oleh gempa tektonik berkekuatan 9,3 SR.
Guncangan ini juga mendatangkan tsunami dengan tinggi gelombang ditaksir 14
sampai 32 meter dan menerjang serta menyapu wilayah lepas pantai di Indonesia
hingga sejauh ratusan meter. Ini bencana besar yang dampaknya luas hingga ke
Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Langka,
bahkan sampai Pantai Timur Afrika. Gempa tersebut memiliki kedalaman 10 km.
Dalam peristiwa itu, lebih dari 120.000 orang tewas dan lebih dari 90.000 orang
hilang.
Guncangan bumi juga telah terjadi pada tanggal 30
September 2009 di saat si raja siang menuju peraduan. Ketika langit sedang
terhias kemilau keemasan. Tiba-tiba gelak tawa berubah menjadi pekikan. Ranah
Minang mengalami gempa dengan kekuatan 7,6 SR hingga mengukukirkan luka di
hati. Ratusan nyawa melayang, ratusan orang luka, dan puluhan gedung
rubuh rata dengan tanah.
Wasior pun ditelan keganasan banjir Bandang, di Papua
Barat pada hari Senin tanggal 4 Oktober 2010, hingga dikabarkan telah
menewaskan 29 orang dan 103 dinyatakan hilang. Sebanyak 16 orang dievakuasi ke
RSUD Kabupaten Nabire dengan kondisi patah tulang 5 orang dan 11 orang luka-luka.
Sementara 60 orang dirujuk ke rumah sakit dengan rincian 52 orang dirujuk ke
RSUD Nabire, 1 orang ke RS Makassar, dan 7 orang ke RSUD Manokwari.
Bencana datang silih berganti. Mentawai telah kalah duel dengan ombak
tsunami. Tsunami Mentawai terjadi setelah gempa berkekuatan 7,2 SR melanda
Pulau Pagai Selatan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Pukul 21:42:25 WIB
pada hari Senin tanggal 25 Oktober 2010. Dilaporkan 40 orang tewas dan hampir
400 orang lainnya dinyatakan hilang.
Bencana bertubi-tubi. Letusan Gunung Merapi datang lagi
pada tanggal 26 Oktober 2010, meluapkan amarahnya ke permukaan hingga Yogya
kini hangus. Bagai bumi mati. Innalillahi..menurut data yang dilansir sejumlah media, puluhan
warga meninggal. Warga sekitar lainnya mengungsi. Kita berduka, kita
kehilangan, dan kita menangis.
Ada apa dengan alam ini? Menurut ahli oseanografi, Dr
Anugerah Nontji, dilihat dari catatan sejarah menunjukkan bahwa peristiwa
tsunami sering terjadi di pantai atau pesisir Indonesia. Sejak letusan Gunung
Krakatau 1883 hingga sekarang, tercatat lebih 30 peristiwa tsunami di
Indonesia. Tsunami spektakuler pertama saat letusan Gunung Krakatau tahun 1883.
Letusan ini telah merenggut lebih dari 36 ribu jiwa. Sebanyak 165 kota dan desa
di Jawa dan Sumatera lumpuh diterjang tsunami. Kota Teluk Betung diterjang
gelombang setinggi 20 meter dan Pelabuhan Merak 40 meter. Bongkahan karang batu
seberat 600 ton tercabut dan terhempas ke darat.
Kenapa bencana datang lagi? Gempa yang terjadi di Aceh dan di Jepang
ditengarai terjadi karena proses subduksi, yakni benturan antara lempeng benua
dengan lempeng samudra. Subduksi ini kemudian memicu gempa berkekuatan besar
atau megathrust. Indonesia dan Jepang mempunyai
kesamaan dalam hal bencana gempa bumi dan tsunami. Dasar laut Indonesia
tergolong aktif karena perbenturan empat lempeng bumi, Eurasia, Filipina,
Pasifik dan Samudera Hindia-Australia. Teori tektonika lempeng menunjukkan
kerak bumi terdiri dari lempeng litosfer yang plastis dan bergerak relatif
terhadap lempeng lainnya membentuk palung dan gunung api dengan potensi gempa
tinggi. Rangkaian busur gunung api dari Sumatera, Jawa sampai ke Nusa Tenggara
yang sejajar dengan palung laut dalam di sebelah luar Samudera Hindia. Juga
keberadaan sirkum Pasifik, termasuk aktif dalam hal gempa hingga memunculkan
potensi goncangan bumi dan tsunami tinggi.
Mengapa bencana datang silih berganti? mengapa bencana
tiba bertubi-tubi? Mengapa? Ada apa? Ada apa dengan alam ini? Apakah alam ini
mulai bosan, mulai gerah, mulai muak bersahabat dengan kita yang selalu bangga
dengan dosa-dosa? Bumi yang guncang, laut yang tumpah, gunung yang muntah. Apa
penyebabnya? Bencana, musibah
atau cobaan yang mengenai diri kita, mempunyai dua pengertian; yang pertama
adalah untuk mengingatkan dan yang kedua untuk membersihkan atau untuk
meningkatkan derajat hamba yang bersangkutan. Bila Allah Swt menyukai seorang
hamba, maka Allah Swt akan mengujinya dengan musibah agar Allah Swt mendengar
rintihannya. “Apabila Allah Swt mencintai seorang hamba, maka Allah Swt memberinya
cobaan supaya Allah Swt mendengarkan tadharru’-nya (rintihan meminta
kepada-Nya) (Riwayat Baihaqi melalui Abu Hurairah r.a.).
Kehidupan di bumi ini belum berakhir, mari kita
bertaubat, dan suatu saat semua kehidupan di bumi ini akan berakhir, yang disebut
dengan hari kiamat. Tanda-tandanya sudah diberitahukan kepada kita. Firman
Allah Swt: “Telah dekat saat datangnya hari kiamat, dan tandanya bulan telah
terbelah” (QS. 54: 1).
Entah kapan lagi, di mana lagi, dan dalam bentuk apa
lagi, bencana akan datang? Kita tidak menginginkannya, bukan? Jangan suruh
angin untuk ribut! Jangan undang wabah untuk menyerang! Jangan datangkan apa
yang tidak kita inginkan! Mari sama-sama bertaubat. Kiamat pasti datang. Firman
Allah Swt: “Apabila terjadi hari kiamat, terjadinya kiamat itu tidak dapat
didustakan (disangkal), kejadian itu merendahkan satu golongan dan meninggikan
golongan yang lain, apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan
gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah ia debu yang
beterbangan” (QS. 56: 1-6).
Kapan waktunya kiamat datang? Itu rahasia Yang Maha
Kuasa. Yang terpenting persiapkan diri kita untuk menghadapi semuanya, sebelum
mengenai kepada diri kita. Apa saja yang bernama bencana, musibah, cobaan, atau
ujian, kita mesti bersabar dalam menghadapinya. Firman Allah Swt: “Dan sungguh
akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar; yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” (sesungguhnya kami
milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali) (QS. 2: 155-156).
Dari berbagai sumber:
Al-Qur’an
Al-Hadis
tsunami-aceh-miyagi-serupa-tapi-tak-sama.htm.
Nurvita Indarini - detikNews
tsunami-mentawai.html
Gunung Merapi Meletus (Sejarah Letusan Gunung
Merapi).htm
banjir-wasior-tewaskan-29-orang.html
Bumi
Pertiwi Menangis Lagi- “SIMBA” Majalah SMAN 1 Baso (Dimuat di
SIMBA Majalah SMAN 1 BasoEdisi 8/th VI/Mei-Juni 2011)